Kepala Sekolah di Sukabumi Bayar Ganti Rugi Setelah Tampar Siswa yang Kepergok Berbuat Mesum di Area Sekolah

Sukabumi – Seorang kepala sekolah dasar (SD) di Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, berinisial YT, terpaksa membayar ganti rugi kepada keluarga seorang siswa setelah menampar pelajar yang tertangkap tangan melakukan tindakan asusila di lingkungan sekolah.

Insiden bermula pada 3 April 2025, saat libur Idulfitri. Kepala sekolah yang tinggal tepat di depan sekolah menerima laporan dari warga mengenai sekelompok remaja mencurigakan yang masuk ke lingkungan sekolah yang saat itu sedang kosong. Saat mengecek langsung, YT mendapati dua pasangan pelajar – tiga siswa SMP dan satu siswa SD – sedang bermesraan di mushola sekolah.

Para siswa tersebut diminta pulang dan diberikan teguran. Namun, tak lama kemudian, salah satu pasangan kembali memasuki toilet sekolah. Merasa curiga, YT menyusul dan mendapati pelajar laki-laki dan perempuan berada dalam kondisi tidak pantas. Emosi memuncak, YT menampar siswa laki-laki tersebut sebagai bentuk respons spontan.

Keesokan harinya, keluarga siswa laki-laki yang ditampar datang ke rumah kepala sekolah untuk meminta pertanggungjawaban. Perselisihan kemudian dibawa ke Polsek Sagaranten. Dalam mediasi pada 9 April 2025, keluarga siswa sempat menuntut ganti rugi sebesar Rp20 juta, namun setelah proses negosiasi, disepakati pembayaran sebesar Rp3 juta sebagai bentuk penyelesaian kekeluargaan. Dana itu disebutkan digunakan untuk keperluan pengobatan siswa yang bersangkutan.

Pihak kepolisian memastikan bahwa kasus tersebut telah selesai melalui musyawarah. Kepala sekolah dan pihak keluarga sama-sama menandatangani surat pernyataan damai.

Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi turut mengambil tindakan dengan memanggil kepala sekolah untuk klarifikasi. Pihak dinas menegaskan pentingnya pengawasan terhadap siswa, baik saat jam sekolah maupun di luar kegiatan belajar-mengajar. Sinergi antara guru, orang tua, dan masyarakat dinilai sangat penting untuk pembinaan karakter anak.

Sementara itu, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Sukabumi menyoroti kasus ini sebagai pengingat akan pentingnya pendidikan karakter dari keluarga. Mereka mendorong penyelesaian semacam ini bisa dilakukan dengan pendekatan kearifan lokal, mengingat tanggung jawab moral ada pada semua pihak. sumber https://www.sukabumiupdate.com/dprd-kab-sukabumi/157218/dewan-faizal-bahas-soal-penyelesaian-kasus-kepsek-di-sukabumi-tampar-siswa-mesum?utm_source=chatgpt.com

Kasus ini menjadi pengingat bahwa peran pendidikan dan pengawasan terhadap generasi muda adalah tugas bersama seluruh elemen masyarakat.