4 Macam Metode Ekstraksi
Dalam melakukan ekstraksi suatu bahan alam, suatu
metode belum tentu dapat diaplikasikan ke bahan yang lain. Apalagi kita ingin
mengekstrak senyawa tertentu yang berbeda nah tentu kita harus faham metodenya.
Secara umum terbagi atas dua yaitu Ekstraksi cara
dingin dan Ekstraksi cara panas.
a. Metode Ekstraksi
Cara Dingin
Metoda ekstraksi cara dingin
ini bermaksud untuk
menghindari rusaknya yang ingin
diekstrak sehingga dalam prakteknya memang tidak boleh dengan pemanasan. Jenis
ekstraksi dingin adalah metode maserasi dan metode perkolasi
b. Metode
Ekstraksi Cara Panas
Sedangkan ektraksi cara panas tentu dimaksudkan untuk
mempercepat proses penyaringan dengan menggunakan panas.
Adapun contoh metodenya
adalah refluks, ekstraksi dengan alat soxhlet dan infusa.
Berikut ini akan kami paparkan masing-masing jenis metode ekstraksi tersebut.
1. Metode
Maserasi
Metode Maserasi
merupakan cara penyaringan sederhana.
Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyaring. Cairan penyari
akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat
aktif, zat aktif akan larut dengan karena adanya perbedaan konsentrasi antara
larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang
terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi
keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel.
2. Metode
Perkolasi
Perkolasi adalah proses
penyaring an simplisia
dengan jalan melewatkan pelarut yang sesuai secara lambat pada simplisia dalam
suatu percolator. Perkolasi bertujuan supaya zat berkhasiat tertarik seluruhnya
dan biasanya dilakukan untuk zat berkhasiat yang tahan ataupun tidak tahan
pemanasan. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut,
cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai
keadaan jenuh. Gerak kebawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan
cairan di atasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung untuk menahan.
Kekuatan yang berperan pada perkolasi antara lain: gaya berat, kekentalan, daya
larut, tegangan permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler dan daya geseran
(friksi).
3. Metode
Refluks
Salah satu metode sintesis
senyawa anorganik adalah refluks, metode ini digunakan apabila dalam sintesis
tersebut menggunakan pelarut yang volatil. Pada kondisi ini jika dilakukan
pemanasan biasa maka pelarut akan menguap sebelum reaksi berjalan sampai
selesai. Prinsip dari metode refluks adalah pelarut volatil yang digunakan akan
menguap pada suhu tinggi, namun akan didinginkan dengan kondensor sehingga
pelarut yang tadinya dalam bentuk uap akan mengembun pada kondensor dan turun lagi
ke dalam wadah reaksi sehingga pelarut akan tetap ada selama reaksi
berlangsung. Sedangkan aliran gas N2 diberikan agar tidak ada uap air atau gas
oksigen yang masuk terutama pada senyawa organologam untuk sintesis senyawa
anorganik karena sifatnya reaktif.
4. Metode
Soxhlet
Sokletasi adalah suatu metode
atau proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara
penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua
komponen yang diinginkan akan terisolasi. Sokletasi digunakan pada pelarut
organik tertentu. Dengan cara pemanasan, sehingga uap yang timbul setelah
dingin secara kontinyu akan membasahi sampel, secara teratur pelarut tersebut
dimasukkan kembali ke dalam labu dengan membawa senyawa kimia yang akan diisolasi
tersebut. Pelarut yang telah membawa senyawa kimia pada labu distilasi yang
diuapkan dengan rotary evaporator sehingga pelarut tersebut dapat diangkat lagi
bila suatu campuran organik berbentuk cair atau padat ditemui pada suatu zat
padat, maka dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut yang diinginkan.
Sumber :
Hamzah, Baharudin. 2009. Fitokimia 1.
STIFA PM. Palu
Kelompok Kerja Ilmiah. 1993. Penapisan Farmakologi
Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik. Yayasan Pengembanan Obat Bahan Alam
Phyto Medica, Jakarta.
Departemen Pendidikan Republik Indonesia. 1989. Sediaan Galenik. Penerbit Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. 8-10.
Stenis, Van, J.G.G.C. 1997. Flora. Penerbit Pradaya Paramitha. Jakarta. 348.
Wijayakusuma, H, 1992. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Pustaka Kartini. Jakarta. 76-77
Posting Komentar untuk "4 Macam Metode Ekstraksi"