Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RANGKUMAN KONEKSI MATERI MODUL 3.1

 RANGKUMAN KONEKSI MATERI MODUL 3.1

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagi Pemimpin

Oleh : RAJMAN, S.d

CGP Angkatan 8 Kab. Donggala

Sulawesi Tengah


Pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh banyak sekali faktor, tidak terkecuali semua runtutan materi yang telah kami pelajari dari awal pembelajaran. dan salah satu materi yang memiliki relasi paling besar adalah materi diawal modul 1.1 yaitu Filosofi Ki Hajar Dewantara dimana beliau memiliki  Filosofi Pratap Triloka yang cukup terkenal terdiri dari tiga semboyan yaitu ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Semboyan tersebut memiliki arti di depan memberi teladan, di tengah memberi motivasi dan di belakang memberikan dukungan. Filosofi ini mejadi landasan, menjadi acuan bagaimana seorang guru idelanya dalam menentukan keputusan harus berdasarkan pratap triloka tersebut. Bagaimana guru memutuskan harus berubah agar menjadi teladan bagi siswa dan rekan sejawat, bahkan dalam keadaan apaun guru juga harus berani mengambil keputusan bahwa apa yang mereka lakukan untuk memotivasi siswa dan memeberi dukungan.



Secara budaya ketimuran yang masih menjunjung nilai moral dan etik, tentu nilai-nilai kebajikan universal tersebut pastilah tertanam dalam diri sejak dahulu, tentunya nilai kebajikan universal tersbut sangat berengaruh dengan setiap keputusan yang kita ambil. Nilai kebajikan inilah yang dijadikan rujukan, perbandingan, dan refleksi atas setiap keputusan yang telah kita tentukan.


Sehubungan dengan hal tersebut, kadang pengambilan keputusan tidak dapat diselesaikan seketika itu juga, namun ada proses yang panjang. salah satu proses yang dilakukan dalam hal ini bisa dengan menggunakan prinsip paradigma coaching, hal ini dimaksudkan agar kiranya dari situasi tersebut  permasalahn atau kendala yang dihadapi melalui proses "Alur TIRTA", dengan mengajukan pertanyaan berbobot bisa diungkapan, serta muncul proses kreatif sehinga ada solusi yang mungkin bisa dilahirkan dari proses coaching ini.


Lantas bagaimana Pengaruh Emosi terhadap pengambilan keputusan, Seorang guru harus sadar bahwa dirinya bukan hanya sekedar bekerja untuk dirinya sendiri, namun Guru merupakan profile panutan, teladan, serta sosok yang berpengaruh bagi lingkungannya baik disekolah maupun dimasyarkat. Sehingga penting dia menyadari akan hal tersebut, yang jika di kemudian hari dalam mengambil keputusan tentu ada konsekuensinya bukan hanya bagi dirinya sendiri. Sehingga penting bagi seorang guru untuk mampu mengelolah emosinya sebelum mengambil keputusan. Aalagi dalam hal indilema etika dimana ada eprkaran benar melawan benar, sehingga dalam memutuskannya membutuhkan emosi yang benar-benar stabil, sehingga keputusan yang diambil bisa berdampak positif.


Dalam pembahasan studi kasus yang berfokus ada masalah moral maupun etika, kerap terjadi perdebatan panjang yang memang akhirnya harus kembali kepada nilai-nilai yang telah dianut seorang Guru. Hal ini karena guru tersebut lebih memahami nilai-nilai yang selama ini yang dia yakini apalagi jika nilai-nilai tersebut selaras dengan kebajikan global 
Walaupun seorang guru telah memiliki nilai-nilai yang telah dianut, guru juga harus  memahami nilai-nilai kebajikan universal serta mampu merefleksikan keputusannya tersebut dengan mempertimbangkan banyak hal, sehingga kepeutusan yang diambil bisa tepat. Selain itu guru juga harus memahami perangkat-perangkat (metode) untuk membuat keputusan, sehingga keputusan tersebut memilki dampak yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Adapun perangkat-perangkat tersebut akan saya jelaskan pada bagian berikutnya.


Pengambilan keputusan tentu akan mengalami tantangan-tantangan, baik itu besar maupun kecil. Kasus dilema etika misalnya tantangan terberat adalah dimana aturan baku kadang berbenturan dengan realitas yang terjadi yang memang sama-sama benar di kedua sisi. Selain itu tidak pahamnya orang disekeliling kita mengenai topik permasalahan, juga merupakan tantangan besar.


Dalam pembelajaran, sebagai guru tentu kita  telah memutuskan bahwa pembelajaran adalah dengan memerdekakan murid, berarti dalam hal ini guru harus menerima keberagaman murid dan oleh sebab itu harus di difasilitasi agar  mereka bisa mendapat pengajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka, serta dapat menggali potensi murid. Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah melakukan pemetaan berdasarkan hasil observasi tentang kesiapan belajar (readiness), kebutuhan belajar murid, profil belajar murid, dari dasar inilah kita sebagai guru dapat menentukan bagaimana kita akan mengajari mereka.
Lantas bagaimana keputusan yang di ambil oleh guru bisa memperngaruhi kehidpuan atau masa depan murid-muridnya? salah hal yang sederhana yang dapat dilakukan oleh seorang guru adalah menjadi teladan bagi mereka, terus memotivasi mereka, menggerakkan semua potensi mereka, sehingga kesadaran mereka akan bangkit yang kemungkinan di masa mendatang dari hal kecil inilah mereka menjadi manusia yang bermanfaat.


Kesimpulan akhir saya dari modul ini adalah, bahwa sedari awal saya dibekali dengan folosofi Ki Hajar Dewantara, kemudian bagaimana peran dan nilai guru penggerak hingga modul akhirnya menginsyaratkan bahwa setiap keputusan yang kita ambil sebagai seorang guru haruslah sesuai dengan nilai kebajaikan universal serta berpihak pada murid.


Dimodul 3.1 ini  ada banyak hal yang menurut saya tidak terduga, misalnya bagaimana adanya pertentangan nilai (dilema) bahkan antara benar melawan benar,  yang menurut saya aga pelik untuk menentukan hasil akhir dari suatu keputusan, butuh banyak terbang untuk terbiasa. selain itu bagaimana keputusan akhir ditentukan tidaklah muda, karena banyak pertimbangan, namun dari sini saya juga aham bahwa keputusan yang dibuat berdasarkan hasil kajian, tentu hasil akhirnya lebih baik.


Dalam keseharian sebagai seorang guru, tentu pernah juga memutuskan suatu kasus dilema moral, perbedaanya dengan aa yang saya pelajari adalah adanya deskripsi yang jelas dantara dilema itu sehingga kita lebih mudah mengidentifikasi.


dampak yang paling signifakan yang saya alami setelah mempelajari modul 3.1 yaitu saya merasa percaya diri untuk membuat keputusan jika dikemudian hari berhadapan dengan suatu kondisi dimana dilema itu terjadi.


Sehingga penting bagi seorag guru dan khususnya pemimpin untuk mempelajari semua topik yang ada dalam modul ini agar dalam mengambil keputusan bisa lebih bijak, dan menghasilkan keputusan yang telah melalui suatu proses yang tepat




Posting Komentar untuk " RANGKUMAN KONEKSI MATERI MODUL 3.1"